Monday, May 11, 2009

Ambon: Queen of The East



Sejak abad ke 15, kota Ambon telah dikenal bangsa Arab dan Eropa sebagai pusat perdagangan rempah-rempah. Pada pertengahan abad ke 17, Ambon berkembang menjadi kota dagang dan administrasi yang menghubungkan seluruh kepulauan Maluku. Konon, ramainya perdagangan cengkeh dan rempah-rempah di Ambon pada masa itu lebih sibuk daripada kota-kota dagang lain seperti Batavia, Malacca, dan Manila. Bahkan orang Belanda sempat menjuluki Ambon sebagai “Queen of the East”. Sayangnya pembomban yang terjadi pada masa Perang Dunia II telah menghancurkan arsitektur colonial Ambon sebagai kawasan dagang paling sibuk di Maluku.

Setelah masa kemerdekaan, Ambon kembali menata puing-puing dan tumbuh kembali menjadi pusat perniagaan dan pemerintahan provinsi Maluku. Sejak awal tahun 1970an pertumbuhan kota Ambon mulai tertata dan terarah sesuai dengan rencana pembangunan yang dicanangkan pemerintah. Sayangnya, konflik Ambon yang terjadi pada 19 Januari 1999, kembali menghancurkan infrastruktur dan tatanan sosial ekonomi politik kota Ambon.

Butuh waktu cukup lama untuk menyelesaikan konflik di Ambon tersebut. Sejumlah pengamat sosial menilai bahwa penyelesaian konflik di Maluku membutuhkan waktu lebih dari 20 tahun. Namun berkat dukungan dari seluruh kekuatan masyarakat Maluku dan berbagai pihak terkait, dalam waktu kurang lebih 3 tahun konflik di Maluku dapat terselesaikan dengan damai.


Kini, setelah 10 tahun konflik berlalu, Ambon kembali membangun dengan mengedepankan nilai-nilai dan kearifan lokal yaitu Pela dan Siwalima yang menjunjung tingga kerukunan sehingga tercipta kesejahteraan bersama. Masyarakat Ambon yang multikultur dan cinta damai merupakan sumber daya utama untuk membangun Ambon yang namanya sudah mendunia sejak abad ke 15.

Ambon memiliki banyak potensi untuk dikembangkan selain cengkeh dan rempah-rempah yang menjadikan bangsa Eropa, Arab, Cina, dan Jepang berdatangan. Sumber daya kelautan merupakan potensi lain yang dapat meningkatkan perdagangan perikanan maupun wisata bahari. Event tahunan Darwin – Ambon Yach Race yang sudah terselenggara sejak tahun 1976 – 1998 dan kembali dilangsungkan lagi pada tahun 2007 dan 2008 merupakan salah satu bukti betapa Ambon masih tetap mempesona dunia.

1 comment: