Saturday, January 2, 2010

cuti jalan-jalan


Umumnya orang mengajukan cuti untuk jalan-jalan atau liburan. Tapi saya malah mengajukan cuti untuk nggak jalan-jalan dulu alias pengin di rumah saja. Ini gara-gara Baby Bindi, momongan saya yang lahir pada tanggal 31 Oktober 2009 lalu.

Baby Bindi membuat saya membatalkan tiket return ke India dengan AirAsia yang sudah saya beli sejak akhir Desember 2008. Tiket perjalanan eksotis itu sudah saya angankan sejak lamaaaa dan baru kesampaian saya beli pada akhir Desember 2008 karena mendapatkan kursi promo Rp 0,- untuk penerbangan November 2009. Beli setahun lalu untuk terbang tahun berikutnya.

Tapi kehadiran Baby Bindi membuat hidup saya seketika berubah. Saya jadi betah di rumah mengamati tumbuh kembangnya yang menakjubkan. Nggak rela rasanya meninggalkannya seharian, apalagi 10 hari untuk perjalanan ke negeri eksotis India. Meski negeri itu adalah salah satu dari mimpi saya.

Inilah saat di mana saya harus berani membuat keputusan: menunda mimpi lama demi mewujud sebuah mimpi lain yang tak kalah pentingnya dalam hidup saya.

Indira Pramesthi. Demikian saya menamainya. Nama yang bernuansa India dan Jawa, yang mewakili hasrat saya akan negeri eksotis impian saya. Nama Indira terinspirasi dari sososk Indira Gandhi yang dijuluki Iron Lady of India. Saya berharap, kelak Baby Bindi juga akan menjadi seorang pemimpin yang tangguh dan berpengaruh di negeri ini. (Amiinn...)

Karena nama Baby Bindi berbau India, sebagian temen yang tahu rencana keberangkatan saya ke India yang batal karena kehadiran Baby Bindi berkomentar begini: "Indira itu artinya India ra sido..(India Nggak Jadi)"..hahaha...

Selain menghanguskan tiket AirAsia Jogja - Kuala Lumpur - India return, Baby Bindi juga membaut saya rela membiarkan tiket liburan dalam rangka wedding anniversary ke Luang Prabang (Laos) tak terpakai.

Januari 2010, genap sewindu kami menikah. Sekali-kali pengin ngambil cuti pada hari perkawinan dan backpacking ke tempat yang tenang. Luang Prabang saya pilih karena menjadi tempat para biksu menjalani keseharian dan kehidupan religiositasnya.

Apaboleh buat. Banyak hal tak terduga yang akan hadir pada setahun kemudian. Tiket Rp 0,- dengan rute Jogja - Singapore - Kuala Lumpur - Vientianne (Laos) return itu pun harus rela dilupakan.

Inilah akibat terlalu pede membeli tiket promo setahun sebelumnya. Haha...


(cerita tentang foto baby bindi dengan prajurit kraton ada di sini ya...)


2 comments:

  1. foto yang di belakang itu konvoi pasukan keraton ya mba ? :)

    ReplyDelete
  2. yak tul...kebetulan kalo kirab pasti lewat depan rumahku..:D:D

    ReplyDelete