Tuesday, August 25, 2009

kebakaran kapal di senggigi - lombok


hhmm..gara-gara membaca postingan seorang teman yang lagi liburan di senggigi dan gili (lombok), saya jadi teringat peristiwa kebakaran kapal di senggigi yang sempat terekam kamera saya. pagi itu, di hari minggu 15 agustus 2005 (ups..udah lama banget yak...), saat lagi sarapan di sebuah hotel di tepian pantai senggigi, tiba-tiba diusik oleh pemandangan aneh di tengah laut. kepulan asap dari sebuah kapal perama!

kepulan asap itu mula-mula hanya berwarna abu-abu. tapi karena tiupan angin laut pagi yang cukup kencang, dalam sekejap kepulannya pun menghitam pekat. pemandangan itu tentu saja menarik perhatian banyak orang, termasuk saya yang lagi menikmati sarapan pagi di resto hotel persis di tepi pantai.

bergegas saya tinggalkan setangkup roti oles, sarapan pagi saya. lalu berlari mendekat ke bibir pantai, merekam gambar dengan kamera poket kodak. dan inilah hasilnya, rekaman gambar 5 menit yang menghanguskan kapal perama.


asap mulai mengepul dari bagian dalam kapal


perahu penolong mulai berdatangan


kepulan asap htam di atas lautan senggigi yang biru


angin laut mengobarkan api..hanya dalam waktu 5 - 10 menit kapal naas itu tinggal rangka belaka


4 comments:

  1. wah gak bs dibayangkan kalo aku lg di kapal itu... naik kapal/perahu selalu berakhir dengan sukur karena pikiran ini selalu membayangkan bagaimana seandainya kapal karam... wow what an experience!! aku gak mau bilang kamu beruntung dapat gambar, soalnya kebayang bagaimana paniknya para penumpang!!!!

    agus, yg dari lombok

    ReplyDelete
  2. ini bukan soal 'keberuntungan' lho...rekaman gambar berfungsi untuk mewartakan..supaya orang lain yang melihat akan berempati atas peristiwa naas itu...

    anyway..masih di lombok? mampira ke desa (lali jenenge)..yang masih banyak pemeluk islam wetu telu-nya...

    ReplyDelete
  3. saya jadi bingung mau komen "nice catch, mbak!" atau "kasian bener kapalnya.."
    :)

    ReplyDelete
  4. desa bayan, gak sempat, tapi waktu ngobrol dgn orang di kota, katanya mereka tdk terlalu terbuka kalau ditanya-tanay soal wektu telu ya. ternyata jg sudah banyak tv dan filmmaker bikin documentary ttg wektu telu..

    ReplyDelete